Mitos Mitos Di Gunung Slamet 3428 Mdpl.

Created By. Muhamad Nizam Maulana

Gunung Slamet terletak  di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian 3428 mdpl yang merupakan gunung tertinggi ke dua di jawa setelah gunung semeru, gunung slamet juga merupakan gunung yang masih sangat rimbun dan sakral akan hal hal mistis yang banyak orang orang maupun para pendaki ceritakan, dan kami Maszal Adventure  bersama Muhamad Nizam Maulana mencoba mengulas beberapa mitos – mitos yang ada di gunung slamet berdasarkan cerita cerita dan warga sekitar, pengalaman para pendaki, dan para orang tua kami, berikut ulasanya :

Mitos  Di Gunung Slamet

1.  Dilarang Mebawa Daging Ayam
Saat mendaki gunung slamet di jawa tengah pendaki dilarang membawa daging ayam atau daging yang lain. Karna pada saat itu pernah terjadi sesuatu pada pendaki yang membawa daging ayam, namun di tengah perjalanan pendaki tersebut tersesat dan pada ahirnya dia ditemukan di sebuah jurang dengan kondisi tubuh yang penuh luka, berlumuran darah. Itu diakibatkan karena konon penghuni atau penunggu di daerah hutan gunung slamet tidak suka dengan daging tersebut. Sehingga penunggu tersebut ingin menjauhkan daging itu dengan cara menyesatkan pendaki tersebut ke arah yang salah, yang menyebabkan pendaki tersebut jatuh ke dalam jurang. Dan disamping itu juga hewan buas sangat agresif dengan bau daging ayam yang amis, itu juga tidak menutup kemungkinan bahwa hewan tersebut berusahaa merebut daging yang dibawa pendaki itu sehingga binatang buas menyerang pendaki tersebut.

2. Dilarang Kencing Menghadap Puncak Gunung Slamet

Saat mendaki gunung slamet ketika para pendaki sedang melakukan perjalanan  dan di tengah-tengah perjalanan merasa kebelet kencing diharuskan pendaki tersebut harus kencing dengan cara membelakangi puncak gunung slamet, tidak boleh menghadap arah puncak. Karena dari cerita yang beredar di daerah gunung slamet ketika seorang pendaki kencing menghadap ke arah puncak, maka dia akan diganggu oleh mahluk lain dan dia akan tersesat namun masih dalam keadaan sadar.

Katanya untuk mengembalikan pada keadaan semula, pendaki tersebut harus turun kembali dengan posisi pakaian yang dipakai harus dilepas semua sampai dia ketemu dengan jalur awal saat dia kencing dan baru dia bisa melanjutkan perjalananya lagi.

3. Membawa Kelapa Hijau Muda
Pendaki gunung yang akan melakukan perjalanan ke gunung slamet melalui Jurangmangu, Pulosari, Moga pemalang biasanya di haruskan untuk memberikan kelapa muda hijau kepada juru kunci gunung slamet sebanyak 2 buah. Katanya ini sebagai suguhan atau sesaji untuk para penghuni  yang ada di gunung slamet untuk keselamatan para pendaki tersebut.

4. Melakukan Tahlilan
Ketika akan mendaki gunung slamet melalui jalur Jurangmamangu  biasanya diharuskan untuk melakukan tahlilan terlebih dahulu berdoa bersama warga untuk keselamatan warga sekitar dan para pendaki yang akan melakukan perjalanan. Dan pada saat tiba waktunya pendaki akan mulai perjalanan sebelum berangkat mereka di bekali semacam dupa dan kemenyan untuk dibakar ketika perjalanan mulai dirasa tidak wajar  (melenceng dari seharusnya). Karna katanya pernah terjadi waktu itu para pendaki sedang melakukan perjalanan, namun di tengah perjalanan mereka teresat dan keluar dari jalur, ahirnya mereka membakar dupa dan kemenyan tersebut dan tidak lama kemudian mereka menemukan kembali jalur yang sebenarnya. Disarankan agar para pendaki yang merasa tersesat agar mereka tidak melanjutkan perjalanan sebelum mereka melenceng terlalu jauh, dan diharuskan mereka istirahat di tempat tersebut sampai situasi dan kondisi memungkinkan. Tentunya saat melakukan perjalanan pendakian para pendaki harus sudah mantap dan yakin dalam dirinya masing-masinsg. Jangan ada keraguan dalam hati. Karna itu termasuk faktor penting untuk membantu kita sampai dengan tujuan yang diinginkan.

5. Air Terjun Siluman
Orang jaman dahulu atau para nenek moyang kita sering mengatakan ada air terjun di daerah gunung slamet. Namun sampai sekarang belum pernah ada pendaki termasuk saya yang menjumpai air terjun tersebut saat mendaki di gunung slamet. Konon air terjun tersebut hanya dapat dijumpai oleh orang yang beruntung. Karna air terjun tersebut ternyata air terjun siluman yang tidak sembarangan bisa dilihat oleh orang awam. Hanya orang-orang tertentu dan orang yang beruntung saja yang dapat menjumpainya.
Katanya air terjun tersebut berjarak sangat tinggi namun air yang jatuh ke bawah hanya sampai satu tetes saja yang menetes di atas batu.

6. Tidak Boleh Berkata “Jauh” Dan Tidak Boleh Memgang Lutut
Mendaki gunung adalah hal yang menurut sebagian orang adalah hal yang ekstrim. Namun bagi orang yang suka mendaki gunung, itu adalah hal yang paling menyenangkan dan justru itu yang mereka cari. Untuk para pendaki yang ingin mencapai puncak pasti mempunyai semangat dan ambisi yang besar untuk bisa mencapainya. Namun itu semua harus diimbangi dengan kesabaran dalam diri kita para pendaki. Di gunung slamet orang yang sedang melakukan pendakian kemudian ditengah” perjalanan dia merasa lelah sehingga semangatpun mulai menurun terkadang pendaki tersebut tidak sabar, dan muncul ambisius yang terlalu berlebihan ahirnya mereka melakukan hal” yang seharusnya tidak boleh dilakukan.

Saat di gunung slamet saat pendaki merasa lelah lalu dia istirahat dia tidak boleh memegang “lututnya” karna mitosnya maka pendaki tersebut akan merasa semakin lelah. Lebih baik beristirahat dengan cara duduk atau berbaring. Begitu juga saat kita akan menuju puncak dan perjalanan semakin lama semakin menguras tenaga pasti kita akan berfikiran bahwa perjalanan masih jauh. Maka dari itu kita dilarang mengatakan “perjalanan masih jauh” ketika kita mengucapkan kata tersebut maka konon perjalan akan terasa semakin jauh dan bahkan kita tak bisa mencapai puncak tersebut, karna kita telah tersugesti oleh hal kecil tersebut.

7. Pintu Gaib di Jalur Bambangan
Di Jalur Pendakian Gunung Slamet melalui bambangan terdapat sebuah dua pohon besar yang berjejer yang di yakin sebagai pintu untuk masuk ke alam gaib, selain itu terdapat juga sebuah post yang disebut post samarantu, yang sampai sekarang masih diyakini kalau di post samarantu selalu ada hal hal aneh yang terjadi atau mengganggu para pendaki yang berisitirahat disitu.

8. Manusia Kerdil di Jalur Guci
Menurut cerita di jalur pendakian gunung slamet terdapat seorang mahluk kerdil yang katanya dulu adalah seorang pendaki yang tersesat, makhluk kerdil tersebut mencoba bertahan hidup dengan memakan daun daunan dan hewan namun seiring berjalanan waktu mahluk kerdil tersebut kehilangan jati dirinya sebagai manusia karena terlalu lama hidup seperti hewan. . .mahluk kerdil ini katanya terkadang suka mengambil makanan para pendaki yang di taruh di luar tenda.

Demikian mitos-mitos yang ada di gunung slamet, entah itu benar atau tidak itu tergantung pada kepercayaan kita masing-masing. Tentunya setiap tempat dimanapun itu berada pasti ada cerita, legenda, atau mitos-mitos yang masih kental. Dan pastinya buat para pendaki harus hati hati dan tetap menjaga keselamatan, saling menghormati sesama mahluk Tuhan, jangan lupa berdoa dan serahkan semuanya pada Tuhan Yang Maha Esa.

#SalamLestari
#SalamMaszalAdventure
Apabila terdapat banyak kesalahan harap koreksi dan masukanya agar kami bisa memperbaikinya.

Mitos Mitos Di Gunung Slamet 3428 Mdpl.